Lemah Lembut, Prinsip Pendidikan Anak Dalam Islam
Assalamu’alaikum Ibu Nurul yang baik, bagaimanakah bentuk kasih sayang yang terbaik dapat kita berikan kepada anak dalam pandangan Islam, mengingat ada pendapat yg mengatakan bahwa jika orangtua terlalu memperlihatkan kasih sayangnya maka anak akan menjadi manja. Terima kasih untuk jawaban yang ibu berikan.
Salam : Ibu Rahma
Salam : Ibu Rahma
Jawab :
Wa’alaikumsalam wr.wb. Ibu Rahma yang baik hati , memanjakan adalah pengertian negatif terhadap sikap orangtua yang menyayangi anak dan cenderung mengikuti semua keinginan anak tanpa memberikan batasan terhadap hal yang baik dan buruk . Hal terse but dikarenakan orangtua takut mengecewakan anak yang disayanginya.
Sementara memperlakukan anak dengan sikap lemah lembut adalah salah satu prinsip pendidikan dalam Islam yang terdapat dalam Alqur’an dan Al Hadits. dal am surat As shofaat (qs 37 : ) Nabi Ibrohim memperlakukan nabi Ismail puteranya dengan lemah lembut ketika menyampaikan perintah dari Alloh SWT. Nabi Ibrohim memanggil puteranya dengan “Bunayya” sebuah panggilan dengan nuansa penuh kasih sayang.
Wa’alaikumsalam wr.wb. Ibu Rahma yang baik hati , memanjakan adalah pengertian negatif terhadap sikap orangtua yang menyayangi anak dan cenderung mengikuti semua keinginan anak tanpa memberikan batasan terhadap hal yang baik dan buruk . Hal terse but dikarenakan orangtua takut mengecewakan anak yang disayanginya.
Sementara memperlakukan anak dengan sikap lemah lembut adalah salah satu prinsip pendidikan dalam Islam yang terdapat dalam Alqur’an dan Al Hadits. dal am surat As shofaat (qs 37 : ) Nabi Ibrohim memperlakukan nabi Ismail puteranya dengan lemah lembut ketika menyampaikan perintah dari Alloh SWT. Nabi Ibrohim memanggil puteranya dengan “Bunayya” sebuah panggilan dengan nuansa penuh kasih sayang.
Rosululloh pun menasehati seorang bapak yang tidak pernah menciumi anaknya dengan teguran keras “Barang siapa tidak menyayng maka ia tidak akan disayang”. dan banyak ayat dan hadist yang menunjukkan pentingnya menjaga suasana kasih sayang. Umat Islam memang memiliki ciri Ruhamaa u baynahum, sailing berkasih sayang di antara mereka.
Kasih sayang dapat dilakukan dalam tiga jenis yaitu menunjukkan dengan sikap (show me message), mengungkapkan secara verbal (tell me message) dan memberikan sentuhan fisik (touch me message). Orangtua harus menunjukkan dalam sikapnya sehari-hari bahwa ia menyayangi anaknya. karena anak sangat membutuhkan perasaan bahwa ia disayangi oleh kedua orangtuanya. Ekspresi wajah ramah, penuh senyum ketika orangtua bercakap dengan anak, membungkukkan badan ketika anak yang masih kecil berbicara, mengantarkan dan mencium serta melambaikan tangan ketika berpisah, dll.
Adapun mengungkapkan kasih sayang secara verbal pun harus dilakukan sesering mungkin oleh orangtua. Panggilan kesayangan bagi anak, intonasi kata-kata yang diucapkan dengan ramah serta ungkapan-ungkapan kasih sayang sebagai bentuk penghargaan ketika anak berbuat baik. Misalkan ada searing anak 10 tahun yang langsung membaca Alqur’an tanpa diingatkan orangtua, sebaiknya orangtua jangan hanya membiarkan, tapi kita bisa mengatakan misalnya : “Subhanalloh anak Umi membaca Alqur’an tanpa Umi ingatkan, Umi jadi tambah sayang nih”.
Mengungkapkan kasih sayang dengan sentuhan adalah bentuk yang dikenal seorang anak sejak ia menghirup udara di dunia. Saat itulah sang ibu mulai menyayangi dengan sentuhan-sentuhan halus. Sentuhan selalu dibutuhkan manusia, bahkan tanpa sadar orang dewasa pun sang at membutuhkan sentuhan. kit a akan merasakan kenyamanan ketika badan kita dipijati, itu adalah merupakan salah satu bentuk sentuhan. sering-seringlah menyentuh anak-anak dengan penuh kasih sayang, eluslah kepalanya, bercakap-cakap sambil memegang tangannya, memberi motivasi dengan menepuk lembut punggungnya, pijatlah ketika mereka membutuhkan kenyamanan atau ketika sedang sakit.
Menyayangi anak berarti mengekspresikan rasa cinta yang ada di hati setiap orangtua. Anak yang dibiasakan dengan berbagai bentuk ekspresi cinta, akan tumbuh menjadi anak yang dapat pula mengekspresikan kehangatan cintanya kepada kedua orangtuanya, Dengan demikian terwujudlah harapan orangtua untuk memiliki anak yang qurrota a’yuun yaitu anak yang menyenangkan hati kedua orangtuanya.
Dalam suasana yang penuh kasih sayang itulah hendaknya orangtua mengajarkan berbagai nilai-nilai kebaikan. Anak yang memiliki suasana hati tenang dan bahagia akan cenderung lebih mudah menerima berbagai masukan dari kedua orangtuanya.
Dalam suasana penuh kasih sayang, orangtua mendidik anak untuik mandiri serta memberikan kesempatan anak untuk berlatih memecahkan permasalahannya sendiri dan mengambil keputusan.
Sehingga anak pun akan tumbuh dalam pengasuhan yang baik, kepribadian yang terasah dan jiwa yang penuh merasakan kasih sayang. Anak seperti ini Insya Alloh akan menjadi anak yang mandiri dan bahagia jauh dari sikap manja.
Dalam suasana penuh kasih sayang, orangtua mendidik anak untuik mandiri serta memberikan kesempatan anak untuk berlatih memecahkan permasalahannya sendiri dan mengambil keputusan.
Sehingga anak pun akan tumbuh dalam pengasuhan yang baik, kepribadian yang terasah dan jiwa yang penuh merasakan kasih sayang. Anak seperti ini Insya Alloh akan menjadi anak yang mandiri dan bahagia jauh dari sikap manja.
Oleh Nurul Hidayati SS.MBA, ketua Umum PP Salimah
Posted by Lukman Hakim
on 20.45. Filed under
dunia pendidikan
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response